Repost UNAIR NEWS
Kanker masih menjadi salah satu penyakit yang paling mematikan di dunia, menimbulkan kebutuhan besar akan obat-obatan baru yang lebih efektif dan aman. Dalam upaya pencarian solusi, penelitian terhadap bahan-bahan alam menunjukkan hasil yang sangat menjanjikan. Tanaman Garcinia, yang dikenal di Asia Tenggara dengan ragam jenisnya, telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional dan mengandung senyawa aktif yang terbukti memiliki potensi terapi. Salah satu kelompok senyawa tersebut adalah polyprenylated benzoylphloroglucinols (PPBPs), komponen kompleks alami yang memiliki struktur kimia unik dan aktivitas biologis yang kuat, terutama efek antikanker.
Dalam penelitian terbaru ditemukan dua PPBPs baru dari spesies Garcinia, yaitu picrorhizones I (1) dan J (2), beserta empat analog yang telah diketahui sebelumnya dari spesies Garcinia picrorhiza dan Garcinia gracilis. Analisis struktur menggunakan teknologi nuclear magnetic resonance (NMR) 1D dan 2D serta spektrometri massa beresolusi tinggi (HRESIMS) mengungkapkan detail struktur kedua senyawa baru ini, sementara konfigurasi mutlak ditentukan dengan bantuan circular dichroism spectroscopy dan analisis probabilitas DP4+. Picrorhizone I, sebagai anggota tipe-A yang langka dalam genus Garcinia, memiliki struktur unik yang membedakannya dari kebanyakan PPBPs tipe-B. Senyawa ini diisolasi dari bagian kulit batang, menunjukkan keragaman kimiawi yang dimiliki tanaman Garcinia sebagai sumber bioaktif.
Efek Sitotoksik terhadap Sel Kanker
Senyawa PPBPs yang ditemukan dalam penelitian ini diuji terhadap berbagai sel kanker manusia, termasuk sel kanker KB dan Hela S3. Hasil uji sitotoksik menunjukkan bahwa isogarcinol (4) dan garciyunnanin L (5) menunjukkan kemampuan penghambatan signifikan terhadap pertumbuhan sel kanker tersebut dengan nilai IC50 kurang dari 10 μM. Nilai IC50 ini menunjukkan bahwa kedua senyawa tersebut mampu menghambat pertumbuhan sel kanker dengan konsentrasi rendah, sehingga dianggap potensial untuk dikembangkan sebagai agen antikanker. Selain itu, garciyunnanin L juga menunjukkan efek kuat terhadap sel kanker Hep G2, dengan IC50 sebesar 8,02 μM, menjadikannya sebagai kandidat potensial dalam terapi kanker hati.
Mekanisme dan Potensi Pengembangan Obat
Penelitian ini juga memberikan pemahaman mendalam mengenai struktur dan modifikasi senyawa PPBPs, yang dapat berperan dalam meningkatkan aktivitas sitotoksik terhadap sel kanker. Struktur senyawa yang melibatkan rantai samping lavandulyl yang mengalami siklisasi tampak memberikan efek sitotoksik lebih kuat dibandingkan senyawa lain dalam kelompok yang sama. Temuan ini membuka peluang untuk mengeksplorasi lebih lanjut mekanisme kerja senyawa ini dalam menghambat proliferasi sel kanker dan memicu apoptosis, atau kematian sel terprogram.
Kesimpulan
Dua PPBPs baru, yaitu picrorhizones I dan J, serta empat derivatif lainnya berhasil diisolasi dari kulit batang Garcinia gracilis dan Garcinia picrorhiza. Penemuan ini memperkaya keragaman fitokimia genus Garcinia yang dapat memberikan dampak besar bagi pengembangan obat antikanker alami. Efek antiproliferatif kuat dari isogarcinol dan garciyunnanin L terhadap sel kanker KB dan Hela S3 mendorong perlunya penelitian lebih lanjut terhadap mekanisme kerja senyawa ini.
Relevansi terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)
Penelitian ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 3, yaitu Good Health and Well-being (Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan). Dengan memanfaatkan potensi bioaktif dari tanaman lokal seperti Garcinia, penelitian ini berkontribusi dalam pengembangan obat antikanker yang aman dan efektif, mendukung upaya global dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan manusia. Penelitian ini merupakan riset kolaborasi Universitas/Pusat Riset di Indonesia (Institut Teknologi Bandung & Universitas Airlangga) dan Thailand (King Mongkut’s University of Technology North Bangkok, Chulalongkorn University & Thai National Cancer Institute)
Referensi:
Sukandar, E. R., Mulya, F., Parasuk, V., Phuwapraisirisan, P., Rassamee, K., Siripong, P., & Kaennakam, S. (2024). Polyprenylated Benzoylphloroglucinols Isolated from Garcinia Species and Their Cytotoxic Effects on Cancer Cell Lines. ACS Omega.
https://pubs.acs.org/doi/10.1021/acsomega.4c06030