Pada 8–9 November 2018, Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Thailand (PERMITHA), dengan dukungan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bangkok dan kerja sama dengan Mae Fah Luang University, menggelar konferensi internasional “The 6th Asian Academic Society International Conference” (AASIC). Acara ini berlangsung di Chiang Rai, Thailand, dan menjadi salah satu program akademik paling bergengsi yang mempertemukan para akademisi dari berbagai penjuru dunia.
AASIC: Menjawab Tantangan Globalisasi
Konferensi ini bertujuan menjawab tantangan globalisasi melalui tema “A Transformative Community: Asia in Dynamism, Innovation, and Globalization.” Dengan visi menciptakan ruang untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman, AASIC menjadi platform penting bagi para akademisi dan peneliti untuk berkontribusi dalam bidang sains, teknologi, kesehatan, dan humaniora.
Rangkaian acara dibuka di gedung M-Square, Mae Fah Luang University. Pembukaan dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, termasuk rektor universitas, pejabat KBRI Bangkok, serta para pembicara dan peserta dari berbagai negara. Presiden PERMITHA, Fadjar Mulya, melaporkan bahwa konferensi ini diikuti oleh 161 peserta dari 10 negara, dengan 132 abstrak yang diterima dan dipaparkan dalam 25 panel selama dua hari.
Kolaborasi Regional untuk Masa Depan
Rektor Mae Fah Luang University, Assoc. Prof. Dr. Vanchai Sirichana, menegaskan pentingnya kolaborasi antarnegara ASEAN untuk menghadapi globalisasi. Sementara itu, Duta Besar RI melalui Koordinator Fungsi Ekonomi KBRI Bangkok, Lingga Setiawan, menyoroti bahwa AASIC merupakan kontribusi Indonesia dalam mendukung 2030 Agenda of Sustainable Development Goals (SDGs).
Para peserta mendapatkan wawasan berharga dari pembicara kunci seperti Emeritus Prof. Dr. Alberto G. Gomes dari La Trobe University, yang membahas pentingnya dinamisme dan inovasi dalam membangun komunitas transformasi. Panel lainnya menghadirkan pakar dari berbagai bidang, seperti sejarah, teknologi, kedokteran, dan manajemen, yang memberikan pandangan mendalam terkait tema konferensi.
Penutupan yang Menginspirasi
Pada hari kedua, peserta mengikuti lokakarya “Academic Writing and Publication” oleh Dr. Prarthana Coffin. Selain itu, sesi paralel terus memberikan ruang bagi para pemakalah untuk berbagi hasil penelitian mereka. Acara ditutup dengan pengumuman pemenang makalah terbaik dari setiap sub-tema dan sambutan penutup oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Bangkok, Prof. Mustari.
Hasil konferensi ini diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan, tidak hanya dalam dunia akademik, tetapi juga dalam membangun sinergi antarnegara. Proceeding dari konferensi ini terindeks di Google Scholar, OCLC, dan DOAJ, menjadikannya semakin berharga bagi komunitas ilmiah global.
Catatan Pribadi: Program Akhir yang Berkesan
Sebagai bagian dari PERMITHA, keterlibatan dalam AASIC menjadi momen istimewa. Ini adalah program akademik terakhir saya sebagai pengurus, dengan dukungan luar biasa dari Permitha simpul Chiang Rai. Tahun ini, AASIC berhasil mencatat sejarah dengan partisipasi 200 peserta dari 11 negara Asia Pasifik. Saya berharap investasi ratusan ribu THB untuk acara ini memberikan dampak nyata dan berkelanjutan. Mari bersama menciptakan perubahan positif melalui kolaborasi lintas negara.
#AASIC #Permitha #MaeFahLuangUniversity #AcademicExcellence