Inovasi dan pengetahuan adalah syarat kemajuan bangsa di abad ke-21, tak terkecuali bangsa Indonesia. Perkembangan sains dan teknologi yang semakin cepat mengharuskan adanya proses inovasi yang tidak hanya bersifat disruptif dan mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga berkelanjutan. Inovasi yang dilahirkan oleh insan-insan kreatif bangsa tidak hanya bersifat jangka pendek dan dinikmati oleh masyarakat hari ini, tetapi juga harus bisa diwariskan ke masa depan. Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI se-Dunia) memandang bahwa mendorong Inovasi Berkelanjutan penting bagi Indonesia, dan perlu untuk menjadi agenda pemerintahan baru di tahun 2019-2024. Atas semangat tersebut, dan sebagai bentuk kontribusi mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di berbagai belahan dunia, perwakilan negara-negara anggota PPI Dunia, berkumpul di Johor Bahru, 10-14 Juli 2019 untuk mendiskusikan beberapa agenda tersebut. Kami merekomendasikan pemerintah untuk mendorong proses inovasi berkelanjutan dalam 7 agenda strategis untuk pemerintahan baru, antara lain:
- Membangun ekosistem pengetahuan yang produktif melalui reformasi manajemen sistem pengetahuan dan inovasi di dalam negeri, dan sinergi antara ilmuwan dan inovator di dalam negeri dengan diaspora di luar negeri.
- Mendorong pertumbuhan inklusif melalui optimalisasi revolusi industri digital untuk merespons volatilitas, ketidakpastian, kompleksitas, dan ambiguitas ekonomi global hari ini, selain juga mendorong ekonomi yang berkelanjutan dan bertanggungjawab pada lingkungan.
- Memberikan Perhatian pada Pendidikan Literasi Digital melalui integrasi budaya literasi, teknologi informasi, dan kurikulum pendidikan baik di tingkat pendidikan dasar, menengah, maupun pendidikan tinggi, selain juga memperkenalkan literatur ilmiah secara dini kepada siswa.
- Mengembangan Kurikulum Pendidikan yang Responsif terhadap Perkembangan Dunia Industri melalui evaluasi secara terus-menerus terhadap Kurikulum 2013 yang ditopang melalui pendidikan vokasional dan pelatihan kerja
yang relevan. - Memberikan Perhatian yang Lebih pada Masalah Kesehatan Mental melalui penyediaan layanan psikologi secara merata di pusat-pusat kesehatan masyarakat, selain juga mendorong keterlibatan masyarakat secara lebih luas untuk sadar mengenai masalah kesehatan mental.
- Mendorong laju pertumbuhan energi terbarukan dengan memanfaatkan potensi energi terbarukan di daerah-daerah potensial seperti Provinsi-provinsi seperti Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Barat, Papua, dan Sulawesi Selatan, serta mengintegrasikannya dalam perencanaan penyediaan listrik.
- Mendorong Peran Aktif Politik Luar Negeri Indonesia untuk Perdamaian Dunia, agar tercipta stabilitas tatanan internasional yang berbasis aturan dan terjaganya perdamaian dunia. Hal ini bisa dilakukan, salah satunya, melalui kontribusi Indonesia dalam penjagaan perdamaian, baik di kawasan Asia Tenggara maupun dalam konteks global.
Selain itu, dengan mempertimbangkan hasil Simposium Kawasan PPI Dunia di Barcelona, Spanyol, 25-27 April 2019 (Kawasan Amerika Eropa), Tianjin, Tiongkok, 17-18 Mei 2019 (Kawasan Asia-Oseania), dan Amman, Yordania, 20-21 Juni 2019 (Kawasan Timur Tengah dan Afrika), kami merekomendasikan tiga butir rekomendasi tambahan yang sejalan dengan gagasan besar untuk membangun Inovasi Berkelanjutan:
- Membangun Industri Pariwisata yang Berkelanjutan, dengan berfokus pada penyediaan infrastruktur pariwisata yang memperhatikan keberlanjutan lingkungan dan pengakuan atas eksistensi, dan hak-hak dasar, masyarakat lokal di lokasi tujuan
- Mendorong Pemerintah untuk Memberi Perhatian dan Pengawasan pada Praktik Kuliah Kerja di Luar Negeri, dengan memfasilitasi proses monitoring pada pelaksanaan beasiswa yang melibatkan proses kerja magang, serta memberikan perhatian pada hak-hak mahasiswa Indonesia di luar negeri.
- Mempertegas Komitmen Politik Luar Negeri Indonesia untuk Perdamaian dan Kemerdekaan Penuh Palestina, sebagaimana menjadi agenda strategis dari Kementerian Luar Negeri Indonesia saat ini, dan sebagai bentuk partisipasi Indonesia untuk menciptakan dan mempertahankan tatanan internasional yang berbasis pada aturan dan perdamaian abadi.
Johor Bahru, Malaysia, 12 Juli 2019