Saat ini dua kiblat pe-rangking-an kampus dunia mengarah pada dua lembaga yaitu Time Higher Education (THE) dan Quacquarelli Symonds (QS) World University Rangking. Kedua sistem pe-rangking-an ini memiliki porsi parameter yang berbeda, menurut kesimpulan saya untuk THE mereka lebih memberikan porsi yang sangat besar untuk kualitas dan kuantitas riset dari universitas tersebut, sedangkan QS lebih komperhensif dimana porsinya hampir sama antara kualitas riset, mutu lulusan, fasilitas kampus, ukuran kampus dsb. Tapi temen2 pernah tau ga kalau ternyata THE dan QS itu dulu adalah satu institusi.
Rentang 2004-2009 THE-QS menjadi kiblat utama dalam perangkingan kampus dunia, barulah kemudian mereka pecah kongsi, saya tidak tau pasti alasan pecah kongsi ini, apakah alasan kapitalisasi, komersialisasi atau memang semurni-murni idealisme, entahlah !
Tapi menarik melihat pe-rangking-an kampus THE-QS 2009 untuk kampus Thailand, Chulalongkorn University. Ya walaupun ini sedikit pandangan subjektif dari saya sebagai mahasiswa disini “yang sering dibilang temen2 emang kampus Thailand bagus y?”. Disini saya coba sedikit mengulik data THE-QS 2009.
*lengkapnya bisa diakses disini
Kampus Chula ada di rangking 138 sejajar dengan Groningen Univ. dari Belanda dan sedikit di atas Tubingen atau Kyushu. Tapi konyolnya hanya bertahan pada tahun itu doang hehe, tahun ini sejak THE dan QS pecah kongsi, Chula hanya berada di rangking 250an QS dan 600an THE. Kalau boleh mengambil kesimpulan sendiri, sebenarnya pe-rangking-an ini hanya sekedar untuk pengakuan dunia internasional saja. Saya jadi ingat kata pak dekan saya, bapak Pekik Nurwantoro beberapa waktu lalu, “sekarang era internasionalisasi mas, era sharing dan kolaborasi, kalau ndak gitu bakal ketinggalan, lihat aja nanti kampus amerika yang masih konservatif (mungkin maksudnya kampus yg sedikit jumawa dan engga mau kolaborasi dengan kampus di Indonesia kali ya soal riset hehe) akan tertinggal dengan kampus asia yang sekrang pergerakannya sangat cepat, contoh kampus-kampus di Taiwan.
Ya, jadi gitu sih terkadang rangking itu penting, tapi hanya melihat klasemennya di garis mana, bukan posisi nomor berapa. Selebihnya soal fasilitas dan akses pengetahuan yang mudah tentu menjadi daya tawar yang baik juga. Ya walaupun sekarang Chula rangkingnya turun, tapi fasilitas dan sistem pendidikannya menurut saya sendiri memuaskan kok 🙂