Salah satu bahasan selow di grup PPI salah satunya adalah harga pangkas rambut, bagi temen2 yang studi di eropa atau australia, untuk pergi ke barber rasanya pasti mikir-mikir, karena harga pangkas rambut lumayan mahal, dan dirasa eman2 juga untuk mengeluarkan uang yang lumayan hanya utk potong rambut. Salah satu teman yang studi di Jerman bahkan cerita kalau dia lebih memilih untuk potong rambut sendiri menggunakan cermin dan gunting sebagai instrumen.
Aku beruntung di dekat kampusku ada semacam tempat potong rambut gratis, sebenarnya tempat ini sebagai latihan untuk orang-orang yang ingin belajar untuk jadi pemotong rambut, lokasinya masih di kawasan Patumwan, daerah kawasan tempat tinggal mayoritas mahasiswa Chula, dan cukup dekat dengan kampus. Tempat pangkas rambut ini hanya buka di hari sabtu dan minggu dari jam 9.30 – 12.30 waktu bangkok.
Ini lokasinya….
Menurutku, mereka yang belajar ini serius dan tekun, walaupun engga dibayar, tapi mereka benar2 khusyuk untuk memangkas, kekuranganya kalau dibandingkan dengan pangkas di barber shop berbayar dengan disini adalah soal waktu, kalau di barber shop berbayar mereka bisa memangkas dengan waktu yang relatif cepat dan hasil yang memuaskan ketimbang disini. Disini, karena mereka masih belajar, jadi ya lumayan lama, dan suka bertanya kepada gurunya. Hal yang paling penting juga soal komunikasi ke mereka, terkhusus orang asing, setidaknya pakai lah bahasa Thai sedikit, walau nanti ditambah-tambah pakai bahasa inggris, dan tunjukkan dengan jelas style seperti apa yang diinginkan.
Kalau lagi pengen gonta-ganti gaya rambut, biasanya 3 minggu sekali aku kesini, dan sejauh ini nyaman bukan hanya soal harganya tapi juga hasil karya mereka yang membuat aku cukup pede. Ini nih hasil karya mereka….
*Jenggot sengaja engga dipotong, biar ngikut saran ustadz, katanya sunnah insyaAllah.
Jadi, selain dapat free service, kita dapat juga mengenal rakyat Thai lebih dekat, dan memang disana juga banyak orang yang potong rambut dari kalangan kelas menengah bawah, aku kan juga hehe, namanya juga mahasiswa. Hidup Mahasiswa, Hidup Rakyat !
*Sumber Featured image: studioequator, Gambar hanyalah ilustrasi